Kamis, 29 Oktober 2015

MODEL-MODEL KOMUNIKASI



Dalam menjelaskan tentang model ini kami sepenuhnya mengutip buku ilmu komunikasi suatu pengantar yag ditulis oleh Deddy Mulyana yang dijelaskan secara lengkap pada bukunya pada halaman 131 s.d. 174, yang ditulis ringkas pada http://azizzone24.blogspot.com/2013/06/rangkuman-buku-ilmu-komunikasi-suatu.html. Selain tambahan  juga beberapa buku lain yang kami cantumkan referensinya.
Model komunikasi menurut Sereno dan mortensen merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi mempresentasikan secara abstrak ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. (Mulyana;2011;132)
Sejauh ini terdapat ratusan model komunikasi yang telah dibuat para pakar. Kekhasan model komunikasi juga dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan (pembuat) model tersebut, paradigma yang digunakan, kondisi tekhnologis dan semangat zaman yang melingkunginya. Nah oleh karena itu hanya akan dibahas model-model populer yang dibutuhkan dalam memahami ilmu komunikasi.







1. Model S-R

Model stimulus respon (S-R)adalah model komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan stimulus-respon. Model ini menunjukan komunikasi sebagai proses aksi- reaksi yang sangat sederhana. Proses ini dipahami juga sebagai proses pertukaran  atau pemindahan informasi atau gagasan. Proses ini dapat bersifat timbal balik dan banyak efek. Setiap efek dapat mengubah tindakan komunikasi (communication act) berikutnya. (mulyana;2011;14). Sehingga dapat bersifat negatif dan positif.
2.      Model Aristoteles
        Model komunikasi digunakan dalam memahami terjadinya sebuah proses komunikasi, salah satu model komunikasi yang umum dikenal adalah Model Aristoteles.  
“Model Aristoteles merupakan model klasik, disebut juga model retoris karena retorika adalah bentuk komunikasi yang umum di zaman itu. Model ini mengajukan tiga unsur pembicara (speake), pesan (message), dan pendengar (listener). Selain itu, terdapat unsur lain yang disebut setting, yaitu suasana lingkungan yang perlu diciptakan agar komunikasi berjalan efektif. menurut Aristoteles, untuk berhasil dalam komunikasi publik, maka terdapat tiga unsur utama yang harus diperhatikan, yaitu ethos (kredibilitas komunikan), logos (runtun logika argumentasi pesan yang Anda sampaikan) dan pathos (kemampuan memainkan emosi khalayak).” (Vardiansyah;2004;114)

        Model aristoteles adalah salah satu model komunikasi satu arah yang sangat mendasar dalam menyaratkan terjadinya sebuah komunikasi, yaitu komunikator, pesan dan pendengar. Dimana baru dapat disebut sebagai sebuah proses komunikasi jika seseorang menyampaikan pesan kepada orang lain. Dan Aristoteles juga menyatakan bahwa dalam komunikasi diperlukan satu kondisi atau suasana (setting) yang mendukung, dan apa yang disebut sebagai setting ini dapat diciptakan untuk  tercapainya komunikasi efektif. 

3.      Model Lasswell

Model komunikasi Lasswell berupa ungkapa verbal, yakni
Who
Says What
In Which Channel
To Whom
With What Effect?
Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya alam masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. Lasswell mengaku bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah.
Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan   bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Model Lasswell dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.
4.      Model Shannon dan Weaver
Model awal komunikasi dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949.  Model ini sering disebut model matematis atau model teori informasi itu mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Dengan kata lain, model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirim sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver).
Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
5.      Model Schramm
Menurut Wilburg Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur: sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi seperti surat kabar, stasiun televisi. Menurut Schramm, setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai enkoder dan dekoder. Kita secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari lingkungan kita, menafsirkan tanda-tanda tersebut.
6.      Model Newcomb
Theodore Newcomb memandang komunikasi sebagai perspektif psikologi-sosial. Modelnya menyerupai diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh para psikolog sosial dan menyerupai formulasi awal mengenai konsistensi kognitif.
Dalam model komunikasi tersebut sering juga disebut model ABX atau model simetri Newcomb menggambarkan bahwa seseorang A, menyampaikan informasi terhadap seorang lainnya, B, mengenai sesuatu, X, model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A kepada B dan terhadap X saling bergantung dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi.
·         Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap tehadap X sebagai objek yang harus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif)
·         Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama
·         Orientasi B terhadap X
·         Orientasi B terhadap A


7.      Model Westley dan MacLean
Westley dan MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, selain juga oleh Lasswell dan yang lainnya. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatass yang kesemuanya merupakan ”objek orientasi” menempatkan suatu peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik. Model Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep penting yaitu umpan balik, perbedaan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin mendapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.
8.      Model Gerbner
Model Gerbner adalah merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini terdiri dari model verbal dan model diagramatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut:
Seorang sumber mempersepsi suatu kejadian dan bereaksi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi yang mempunyai suatu konsekuensi.
Model Gerbner menunjukan bahwa sesorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal pada penerima (receiver), dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan dan mucul sebagai SSS bagi sasaran (destination)
9.      Model Berlo
Model ini dikenal dengan model SMCR (source, message, channel, receiver). Sumber (source) adalah pihak yang menciptakan pesan baik seseorang maupun suatu kelompok.
Pesan (message) adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik seperti bahasa atau isyarat saluran (channel) adalam medium yang membawa pesan dan penerima (receiver) adalam orang yang menjadi sasaran komunikasi.
10.  Model DeFleur
Menggambarkan komunikasi massa ketimbang komunikasi antar pribadi. Modelnya merupakan perluasan dari model yang dikemukakan para ahli lain khususnya Shannon dan Weaver dengan memasukan perangkan media massa (mass medium service) dan peragkat umpan balik (feedback).
11.  Model Tubbs
Menggambarkan komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi dua orang (diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi yang mengasumsikan kedua peserta sebagai pengirim sekaligus penerima pesan. Model Tubbs melukiskan baik komunikator satu atau dua terus menerus memperoleh masukan yakni rangsangan baik luar dalam maupun luar dirinya yang sudah berlalu baik yang sudah berlangsung juga semua pengalaman fisik maupun sosial.
12.  Model Interaksional
Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik dengan tokoh utamanya Herbert dan muridnya Blumer. Model interaksional sangat sulit digambarkan dengan diagramatik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami Apresiasi Setiap Pembaca dan Pengutip mencantumkan Blog kami jika melakukan pengutipan semua atau sebagian isi yang ada dalam BLOG ini,