Kredibilitas secara sederhana dipahami sebagai sebuah rasa percaya, mengutip wikipedia kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu lembaga selama persidangan. Kesaksian haruslah kompeten dan kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang diperdebatkan.
“Dalam id.w3dictionary.org disebutkan bahwa kredibel adj 1: mampu
menjadi percaya; "benar kredibel kesaksian"; "informasi
kredibel" [syn: (mungkin)]
[ant: (menakjubkan)]
2: umum tetapi salah dimana
penggunaan `mudah percaya 'akan sesuai; "ia bukan ... dia diharapkan
kredibel membodohi" 3: muncul
ke Kelebihan penerimaan atau kepercayaan; "yang kredibel saksi ";" cerita yang masuk akal
"[syn: (masuk akal)]
Berdasar uraian di atas, secara umum
kredibel atau kredibilitas adalah berbicara tentang kepercayaaan, dibenarkan
dan dianggap dapat diterima. Seseorang yang dipercaya, diterima dan dianggap benar
atau mampu terhadap suatu hal dapat disebut kredibel.
Jalaluddin Rahmat (2005;257) dalam
bukunya Psikologi Komunikasi mengutarakan pendapatnya tentang kredibilitas
komunikator, beliau menyatakan,
“Kredibiltas (komunikator) adalah
seperangkat persepsi komunikate tentang sifat-sifat komunikator. Dalam definisi
ini terkandung dua hal : (1) kredibilitas adalah persepsi komunikate; jadi inheren dalam diri komunikator; (2)
Kredibilitas berkenaan dengan sifat-sifat komunikator, yang selanjutnya akan
kita sebut sebagai komponen-komponen kredibilitas.”
Selanjutnya menurut Jalaludin Rakhmat
(2005;260) komponen-komponen
kredibilitas adalah (1) Keahlian, adalah kesan yang dibentuk komunikan
tentang kemampuan komunikator dengan hubungannya dengan topik yang dibicarakan.
Komunikator yang tinggi pada keahliannya dianggap cerdas, mampu, ahli,
berpengalaman, dan terlatih. (2) Kepercayaan, adalah kesan komunikan
tentang komunikator yang berkaitan dengan wataknya (Jujur atau tidak jujur,
tulus atau lancung, dan sebagainya). Aristoteles menyebutnya “good moral
character”, sedang Quintillianus menyebutnya “a good man speaks well”.
“Sedangkan menurut Koehler,
Annatol, dan Applbaum (Rakhmat 2005;260)
komponen kredibilitas itu
ditambah lagi dengan (1) Dinamisme, berkenaan dengan cara berkomunikasi,
bergairah, bersemangat, aktif, tegas, dan berani. Dinamisme memperkokoh kesan
keahlian dan kepercayaan; (2) Sosiabilitas, adalah kesan komunikan
tentang komunikator sebagai orang yang periang dan suka bergaul; (3) Koorientasi,
adalah kesan komunikan tentang komunikator sebagai orang yang mewakili kelompok
dan nilai-nilai dari komunikan; (4) Karisma, menunjukkan suatu sifat
luar biasa yang dimiliki komunikator.”
Dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi,
Prof. Dr. H. Hafied Canggara, M.Sc. (2008;91) berpendapat bahwa :
“Kredibilitas ialah seperangkat
persepsi tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki sumber sehingga diterima
atau diikuti oleh khalayak (penerima). Gobbel, menteri propaganda Jerman dalam
perang dunia II menyatakan bahwa, untuk menjadi seorang komunikator yang
efektif harus memiliki kredibilitas yang tinggi.”
“Kredibilitas menurut aristoteles, bisa diperoleh jika seorang komunikator memiliki ethos, pathos, dan logos. Ethos ialah kekuatan yang dimiliki pembicara dari karakter pribadinya, sehingga ucapan-ucapanya dapat dipercaya. Pathos ialah kekuatan yang dimiliki seorang pembicara dalam mengendalikan emosi pendengarnya, sedangkan logos ialah kekuatan yang dimiliki komunikator melalui argumentasinya.”
Hafied Canggara (2008;92) masih dalam
buku yang sama mengutip pendapat James Mc Croskey (1966) lebih jauh menjelaskan
bahwa kredibilitas seorang komunikator dapat bersumber dari kompentensi (competence),
sikap (character), tujuan (intention), kepribadian (personalitiy)
dan dinamika (dynamism).
·
Kompentensi ; penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang
dibahasnya.
·
Sikap menunjukan pribadi komunikator apakah ia tegar atau toleran dalam
prinsip.
·
Tujuan menunjukan apakah hal-hal yang dsampaikan itu punya maksud yang
baik atau tidak.
·
Kepribadian menunjukan apakah pembicara memiliki pribadi yang hangat dan
bersahabat.
·
Dinamika menunjukan apakah hal yang disampaikan itu menarik atau
sebaliknya membosankan.
Penjelasan di atas diurai pula dalam
buku Public speaking Handbook, yang ditulis oleh A Steven A. Beebe &
Susan J. Bee (2005;420)
“Competence -... to be credible, a speaker should be considered informed, skilled, or knowledgeable about the
subject he or she is talking about. Trustworthness.... people trust those they believe to be honest. While delivering your
speech, you have to cenvey honesty and sincerity. Your audience will be looking
for evidence that they can trust you, that you are believable. Dynamism A third factor in credibility is
the speaker’s dynamism, or energy. Dynamism is often projected through
delivery. Charisma is form of dynamism. A charismatic person possesses charm,
talent, magnetism, and other qualities that make the person attractive and
energetic....”
Secara umum penjelasan di
atas menerangkan bahwa Kemampuan/ wewenang-... untuk terpercaya, seorang pembicara harus banyak
pengetahuan/informasi, trampil, atau yang banyak mengetahui tentang pokok
materi yang ia bicarakan. Dipercaya, orang-orang percaya mereka jujur
penuh ketulusan ketika berbicara. Dinamis adalah sering diproyeksikan
melalui penyerahan. Karisma adalah format dari Dinamis. Seorang orang
yang karismatik menguasai menggiurkan, bakat, kemagnetan (daya tarik, pen.,),
dan kualitas lain yang membuat orang tertarik & semangat.
Untuk menambah wawasan tentang elemen
kredibiltas, penulis mengutip dari Kamus Umum Bahasa Indonesia yang ditulis
oleh J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain (1996;344,620,1040) tentang
kepercayaan, karisma, koorientasi dan dinamism.
“Kepercayaan, 1 Iman:- nya
kepada agamanya kuat sekali; 2 orang yang dipercaya: saya sbg orang – atasan
selalu akan menjaga nama baik saya; 3 keyakinan yang dianut: islam adalah – ku
; 4 sesuatu yang diakui atau diterima kebenarannya : - rakyat harus dijaga agar
tidak hilang
“Karisma, bakat yang luar
biasa yang dihubungkan dengan kemampuan seseorang dalam hal kepemimpinan yang
membuatnya menjadi seorang yang dikagumi
karena kemampuan dan
kewibawaannya itu, dapat membangkitkan rasa pemujaan dari masyarakat
terhadapnya.”
“Koorientasi/orientasi/,
(Ing, Bld) 1 peninjauan untuk mengenal dan mengetahui (hal, tempat, dsb) 2
pengenalan akan tempat secara tepat;”
“Dinamism, sifat yang
hidup yang penuh semangat, terus bergerak untuk menghasilkan perubahan yang
membawa kemajuan.”
“Berlo seorang pakar komunikasi
dari Michigan State University menambahkan bahwa kredibilitas
seorang pembicara atau penulis bisa diperoleh, bila ia memiliki keterampilan
berkomunikasi secara lisan atau tertulis (communication skills),
pengetahuan yang luas tentang apa yang dibahasnya (knowledge), sikap
jujur dan bersahabat (attitude), serta mampu beradaptasi dengan sistem
sosial dan budaya (sosial & cultural sistem) di mana khalayaknya berada.”
(Canggara;2008)
Berdasarkan tinjauan teori-teori di atas,
maka kredibilitas yang dimaksud dalam tulisan ini adalah :
1. Kompentensi ; penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang
dibahasnya.
2. Sikap menunjukan pribadi komunikator apakah ia tegar atau toleran dalam
prinsip.
3. Tujuan menunjukan apakah hal-hal yang dsampaikan itu punya maksud
yang baik atau tidak.
4. Kepribadian menunjukan apakah pembicara memiliki pribadi yang hangat dan
bersahabat.
5. Dinamika menunjukan apakah hal yang disampaikan itu menarik atau
sebaliknya membosankan.
Kemudian enam komponen kredibilitas menurut James Mc Croskey (1966) itu diurai beserta penjelasannya, yaitu :
·
Competence (Kompentensi) ; penguasaan yang dimiliki komunikator pada masalah yang
dibahasnya.
o Wawasan yang luas tentang materi
o Penjelasan yang tepat dan sangat
dimengerti
o Dalil dan contoh yang digunakan
tepat dan mengena serta aktual
·
Character (Sikap); menunjukan pribadi
komunikator apakah ia tegar atau toleran dalam prinsip.
o
Penampilan yang sopan
o
Menghargai & menghormati orang lain yang berbeda pendapat
o
Menjelaskan sesuatu tidak atas kemauan pribadi
·
Intention (Tujuan); menunjukan apakah
hal-hal yang disampaikan itu punya maksud yang baik atau tidak.
o Penyampaian materi
yang menunjukan pada nilai-nilai yang baik
o berkinginan kuat agar pendengar mengerti dan paham akan
materi yang disampaikan
o penjelasan materi sesuai dengan kemampuan/daya tangkap
pendengar
·
Personalitiy (Kepribadian) menunjukan apakah
pembicara memiliki pribadi yang hangat dan bersahabat.
o Dalam menyampaikan materi tidak
sok tahu
o Merespon pertanyaan pendengar
dengan baik dan jawaban yang membuat puas.
o Bahasa yang digunakan menyejukan
hati
·
Dynamis (Dinamika) menunjukan apakah hal
yang disampaikan itu menarik atau sebaliknya membosankan.
o Menyampaikan materi tidak
membosankan.
o Manyampaikan materi diselingi
humor.
o Cara penyampaian menarik dan
membuat rindu belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Apresiasi Setiap Pembaca dan Pengutip mencantumkan Blog kami jika melakukan pengutipan semua atau sebagian isi yang ada dalam BLOG ini,