Sebagaimana
diterjemahkan Dedy Mulyana(2009;23) dari
buku Tubbs & Moss, ia menulis tentang pemahaman:
“Arti Pokok pemahaman adalah
penerimaan yang cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh
si pengirim pesan. Dalam hal ini komunikator dikatakan efektif bila penerima
memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang disampaikannya (kadang-kadang
komunikator menyampaikan pesan tanpa sengaja, yang juga dipahami dengan baik)”
Dalam hal ini pemahaman dikatakan
tercapai bila sebuah pesan dapat diterima dengan baik oleh komunikan
sebagaimana yang dimaksud oleh komunikator, sehingga terjadi komunikasi yang
disebut efektif atau berhasil.
Pemahaman dalam bahasa Inggris yang
berarti under-stand. Dalam Learner’s Pocket Dictionary diartikan “know the meaning, nature, explanation of something “(Cowie;1983;410)
yang kurang lebih artinya adalah mengetahui maksud/arti [itu], sifat,
penjelasan tentang sesuatu.
Budiharjo (1987;335) dalam bukunya
kamus psikologi mengatakan yang dimaksud dengan pemahaman (understanding) adalah proses menjadi tahu atau memahami hubungan
antara hal-hal atau dari artinya.
“Perilaku yang mengakibatkan
individu memperoleh pengetahuan dan pemahaman atau sesuatu yang dibutuhkan
untuk menggunakan pengetahuan adalah kognitif. Kognitif adalah suatu proses
psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian dan pemahaman
dengan menggunakan pengamatan, pendengaran dan berpikir. Tokoh teori kognitif
Piaget, yang memberikan pendapatnya bahwa perkembangan individu lebih banyak
dipengaruhi oleh kognitif, yaitu mengenal, mengerti dan memahami dengan
menggunakan berpikir dan pengamatan.” (Baradja;2005;31)
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia yang
ditulis oleh J.S. Badudu dan Sutan Mohammad Zain (1996;976-977) tentang paham
& memahami.
“Paham, (Ar. Fahm) 1
pengertian, pendapat:demikianlah menurut-ulama; 2 mengerti : saya belum
– cara menulis seperti itu; 3 aliran, anutan: - komunisme sekarang di larang di
negara kita; 4 ahli menguasai benar dia: dia – benar ilmu pembuatan kapal. Memahami,
1 mengerti: saya tak dapat -
penjelasannya yang berbelit-belit; 2 menguasai, tahu sekali tt: dia –
benar ilmu itu; 3 menyelami: dapatkah – maksudnya?”
Adapun menurut W.J.S Poerwadarminta
(2003;821-822) dalam kamus Umum Bahasa Indonesia, defenisi paham;pemahaman
adalah sebagai berikut :
“Paham:1. Pengertian;
pengetahuan banyak; 2. Pendapat; pikiran; 3. Mengerti benar (akan); tahu benar
(akan); 4. Pandai dan mengerti benar (dalam suatu hal). Sepaham : 1.
Sependapat; sepengertian ; 2. Setuju (dengan) ; 3. Sekeyakinan; teman (kawan). Berpaham
: 1. mempunyai paham; 2. berakal; berbudi; bijaksana; berpengalaman. Memahami
: mengerti benar; mengetahui benar; memaklumi. Memahamkan : 1. mempelajari
baik-baik, supaya paham; 2. mengartikan; 3. memberitahukan sesuai supaya
mengerti dan sebagainya.”
Dalam ranah komunikasi, pemahaman
menjadi amat penting karena hal tersebut menjadi syarat terjadinya komunikasi
efektif, dimana kesamaan makna terjadi antara komunikator dengan komunikan.
“Berkenaan dengan komunikasi
publik, telah banyak ditulis materi mengenai bagaimana menyempurnakan pemahaman
dalam menyampaikan informasi – kata ‘pemahaman” sering diartikan sebagai tambahan informasi. Yang harus
diingat oleh pembicara publik adalah bahwa umpan balik yang diterimanya
seringkali amat terbatas; jadi pembicara harus berusaha agar seobjektif dan
secermat mungkin menjelaskan masalah yang dikemukakanya. Penggunaan sarana
pendukung – sejumlah contoh, analogi dan sejenisnya, membantu memperjelas
materi pembicaraan.” (Tubbs & Moss; Mulyana;2009;24)
Dari definisi di atas, dapat
disimpulkan bahwa pemahaman merupakan bagian dari ranah kognitif yang berarti
penguasaan atas suatu persoalan dan mengerti akan suatu pesan yang disampaikan
melalui proses belajar. Juga dapat menjadi jembatan dalam mengetahui
maksud/arti penjelasan tentang sesuatu, mendapatkan pengetahuan baru,
memperkuat dan memperjelas pengetahuan yang sudah ada sebelumnya, mengevaluasi
kesalahan dalam pengetahuan sebelumnya serta mengubah sebuah tingkah laku ke
arah yang lebih baik dan lebih benar.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di
atas dan dikaitkan dengan konsep Komunikasi efektif yang dijelaskan Stewart L.
Tubbs & Sylvia Moss yang diterjemahkan oleh Dedy Mulyana (2000;22) menyatakan:
“...secara sederhana, komunikasi
dikatakan efektif bila orang berhasil menyampaikan apa yang dimaksudkannya.
Sebenarnya ini hanya salah satu ukuran bagi efektivitas komunikasi. Secara umum
komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang
dimaksudkan oleh pengirim atau sumber, berkaitan erat dengan rangsangan yang
ditangkap dan dipahami oleh penerima.”
Seperti diterjemahkan Dedy
Mulyana(2009;22) dari buku Tubbs &
Moss juga mengutip dari Goyer (1970;10), bila S adalah pengirim atau
sumber pesan dan R penerima pesan, maka komunikasi disebut mulus dan
lengkap bila respon yang diinginkan S dan respon yang diberikan R identik.
R = makna
yang ditangkap penerima = 1
S = makna
yang dimaksud pengirim = 1
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Apresiasi Setiap Pembaca dan Pengutip mencantumkan Blog kami jika melakukan pengutipan semua atau sebagian isi yang ada dalam BLOG ini,