Dalam menjelaskan tentang model ini kami
sepenuhnya mengutip buku ilmu komunikasi suatu pengantar yag ditulis oleh Deddy
Mulyana yang dijelaskan secara lengkap pada bukunya pada halaman 131 s.d. 174,
yang ditulis ringkas pada http://azizzone24.blogspot.com/2013/06/rangkuman-buku-ilmu-komunikasi-suatu.html. Selain tambahan
juga beberapa buku lain yang kami cantumkan referensinya.
Model komunikasi menurut Sereno dan
mortensen merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk
terjadinya komunikasi. Model komunikasi mempresentasikan secara abstrak
ciri-ciri penting dan menghilangkan rincian komunikasi yang tidak perlu dalam
dunia nyata. (Mulyana;2011;132)
Sejauh ini terdapat ratusan model
komunikasi yang telah dibuat para pakar. Kekhasan model komunikasi juga
dipengaruhi oleh latar belakang keilmuan (pembuat) model tersebut, paradigma
yang digunakan, kondisi tekhnologis dan semangat zaman yang melingkunginya. Nah
oleh karena itu hanya akan dibahas model-model populer yang dibutuhkan dalam
memahami ilmu komunikasi.
Model stimulus respon (S-R)adalah model
komunikasi paling dasar. Model ini dipengaruhi oleh disiplin psikologi,
khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan hubungan
stimulus-respon. Model ini menunjukan komunikasi sebagai proses aksi- reaksi
yang sangat sederhana. Proses ini dipahami juga sebagai proses pertukaran atau pemindahan informasi atau gagasan. Proses
ini dapat bersifat timbal balik dan banyak efek. Setiap efek dapat mengubah
tindakan komunikasi (communication act) berikutnya. (mulyana;2011;14). Sehingga
dapat bersifat negatif dan positif.
2.
Model Aristoteles
Model komunikasi digunakan dalam
memahami terjadinya sebuah proses komunikasi, salah satu model komunikasi yang
umum dikenal adalah Model Aristoteles.
“Model Aristoteles
merupakan model klasik, disebut juga model retoris karena retorika adalah bentuk
komunikasi yang umum di zaman itu. Model ini mengajukan tiga unsur pembicara
(speake), pesan (message), dan pendengar (listener). Selain itu, terdapat unsur
lain yang disebut setting, yaitu suasana lingkungan yang perlu diciptakan agar
komunikasi berjalan efektif. menurut Aristoteles, untuk berhasil dalam
komunikasi publik, maka terdapat tiga unsur utama yang harus diperhatikan,
yaitu ethos (kredibilitas komunikan), logos (runtun logika argumentasi pesan
yang Anda sampaikan) dan pathos (kemampuan memainkan emosi khalayak).”
(Vardiansyah;2004;114)
Model aristoteles adalah salah satu
model komunikasi satu arah yang sangat mendasar dalam menyaratkan terjadinya
sebuah komunikasi, yaitu komunikator, pesan dan pendengar. Dimana baru dapat
disebut sebagai sebuah proses komunikasi jika seseorang menyampaikan pesan
kepada orang lain. Dan Aristoteles juga menyatakan bahwa dalam komunikasi
diperlukan satu kondisi atau suasana (setting)
yang mendukung, dan apa yang disebut sebagai setting ini dapat diciptakan untuk
tercapainya komunikasi efektif.
3.
Model Lasswell
Model komunikasi Lasswell berupa ungkapa verbal,
yakni
Who
Says What
In Which Channel
To Whom
With What Effect?
Who
Says What
In Which Channel
To Whom
With What Effect?
Model ini dikemukakan oleh Harold
Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang
diembannya alam masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi,
yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian terpisah dalam
masyarakat yang merespon lingkungan, transmisi warisan sosial dari suatu
generasi ke generasi lainnya. Lasswell mengaku bahwa tidak semua komunikasi
bersifat dua arah.
Model Lasswell sering diterapkan dalam
komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan bahwa lebih dari satu saluran dapat membawa
pesan. Model Lasswell dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan
kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model ini juga terlalu
menyederhanakan masalah.
4.
Model Shannon dan Weaver
Model awal komunikasi dikemukakan oleh
Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949. Model ini sering disebut model matematis atau
model teori informasi itu mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat
atas model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver ini menyoroti
problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Dengan kata lain,
model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan
pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar
(transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang
digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirim sinyal (tanda) dari
transmitter ke penerima (receiver).
Model Shannon dan Weaver dapat
diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi
antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.
5.
Model Schramm
Menurut Wilburg Schramm, komunikasi
senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur: sumber (source), pesan (message),
dan sasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu
organisasi seperti surat kabar, stasiun televisi. Menurut Schramm, setiap orang
dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai enkoder dan dekoder. Kita
secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari lingkungan kita, menafsirkan
tanda-tanda tersebut.
6.
Model Newcomb
Theodore Newcomb memandang komunikasi
sebagai perspektif psikologi-sosial. Modelnya menyerupai diagram jaringan
kelompok yang dibuat oleh para psikolog sosial dan menyerupai formulasi awal
mengenai konsistensi kognitif.
Dalam model komunikasi tersebut sering
juga disebut model ABX atau model simetri Newcomb menggambarkan bahwa seseorang
A, menyampaikan informasi terhadap seorang lainnya, B, mengenai sesuatu, X,
model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A kepada B dan terhadap X saling
bergantung dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat
orientasi.
·
Orientasi A
terhadap X, yang meliputi sikap tehadap X sebagai objek yang harus didekati
atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif)
·
Orientasi A
terhadap B, dalam pengertian yang sama
·
Orientasi B
terhadap X
·
Orientasi B
terhadap A
7.
Model Westley dan MacLean
Westley dan MacLean ini dipengaruhi oleh
model Newcomb, selain juga oleh Lasswell dan yang lainnya. Mereka menambahkan
jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatass yang kesemuanya
merupakan ”objek orientasi” menempatkan suatu peran C diantara A dan B, dan
menyediakan umpan balik. Model Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep
penting yaitu umpan balik, perbedaan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan
komunikasi massa, dan pemimpin mendapat yang penting sebagai unsur tambahan
dalam komunikasi massa.
8.
Model Gerbner
Model Gerbner adalah merupakan perluasan
dari model Lasswell. Model ini terdiri dari model verbal dan model diagramatik.
Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut:
Seorang sumber mempersepsi suatu kejadian dan bereaksi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi yang mempunyai suatu konsekuensi.
Seorang sumber mempersepsi suatu kejadian dan bereaksi melalui suatu alat (saluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol) untuk menyediakan materi dalam suatu bentuk dan konteks yang mengandung isi yang mempunyai suatu konsekuensi.
Model Gerbner menunjukan bahwa sesorang
mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang
pada gilirannya mengirimkan sinyal pada penerima (receiver), dalam transmisi
itu sinyal menghadapi gangguan dan mucul sebagai SSS bagi sasaran (destination)
9.
Model Berlo
Model ini dikenal dengan model SMCR
(source, message, channel, receiver). Sumber (source) adalah pihak yang
menciptakan pesan baik seseorang maupun suatu kelompok.
Pesan (message) adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik seperti bahasa atau isyarat saluran (channel) adalam medium yang membawa pesan dan penerima (receiver) adalam orang yang menjadi sasaran komunikasi.
Pesan (message) adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik seperti bahasa atau isyarat saluran (channel) adalam medium yang membawa pesan dan penerima (receiver) adalam orang yang menjadi sasaran komunikasi.
10.
Model DeFleur
Menggambarkan komunikasi massa ketimbang
komunikasi antar pribadi. Modelnya merupakan perluasan dari model yang
dikemukakan para ahli lain khususnya Shannon dan Weaver dengan memasukan
perangkan media massa (mass medium service) dan peragkat umpan balik
(feedback).
11.
Model Tubbs
Menggambarkan komunikasi yang paling
mendasar yaitu komunikasi dua orang (diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai
dengan konsep komunikasi sebagai transaksi yang mengasumsikan kedua peserta
sebagai pengirim sekaligus penerima pesan. Model Tubbs melukiskan baik
komunikator satu atau dua terus menerus memperoleh masukan yakni rangsangan baik
luar dalam maupun luar dirinya yang sudah berlalu baik yang sudah berlangsung
juga semua pengalaman fisik maupun sosial.
12.
Model Interaksional
Model interaksional merujuk pada model
komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan
perspektif interaksi simbolik dengan tokoh utamanya Herbert dan muridnya
Blumer. Model interaksional sangat sulit digambarkan dengan diagramatik.