Dalam ilmu komunikasi sebagaimana telah diketahui
terdapat 7 tradisi ilmu komunikasi yang erat kaitannya dengan lahirnya
teori-teori komunikasi. Tujuh (7) tradisi tersebut memiliki perbedaan dalam
melihat manusia sebagai individu yang menjadi
objek materi dalam (proses) komunikasi. Tulisan ini menggunakan pandangan Craig dalam menjelaskan
ketujuh tradisi teori komunikasi tersebut.
Robert
Craig membagi dunia teori komunikasi ke dala tujuh kelompok pemikiran atau
tujuh tradisi pemikiran yaitu[1] :
1. Semiotika
a. Semiotika memandang komunikasi sebagai proses pemberian makna
melalui tanda yaitu bagaimana tanda mewakili objek, ide, situasi, dan
sebagainya yang berada diluar diri individu.
b.
Semiotika digunakan dalam
topik-topik tentang pesan, media, budaya dan masyarakat.
2. Fenomenalogi
a.
Fenomenologi memandang
komunikasi sebagai pengalaman melalui diri sendiri atau diri orang lain melalui
dialog.
b.
Tradisi memandang manusia
secara aktif menginterpretasikan pengalaman mereka sehingga mereka dapat
memahami lingkungannya melalui pengalaman personal dan langsung dengan
lingkungan.
3. Sibernitika
a.
Sibernetika memandang
komunikasi sebagai suatu sistem dimana berbagai elemen yang terdapat di
dalamnya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi.
b.
Komunikasi dipahami sebagai
sistem yang terdiri dari bagian-bagian atau variabel-variabel yang saling
mempengaruhi satu sama lain. Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang
diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media,
budaya dan masyarakat.
4. Sosiopsikologi
a.
Pemikiran yang berada dibawah
naungan sosiopsikologi memandang individu sebagai makhluk sosial.
b.
Teori-teori yang berada di bawah
tradisi sosiopsikologi memberikan perhatiannya antara lain pada perilaku
individu, pengaruh kepribadian dan sifat individu atau bagaimana individu
melakukan persepsi.
5. Sosiokultural
a.
Cara pandang sosiokultural
menekankan gagasan bahwa realitas dibangun melalui suatu proses interaksi yang
terjadi dalam kelompok, masyarakat dan budaya.
b.
Sosiokultural lebih tertarik
untuk mempelajari pada cara bagaimana masyarakat secara bersama-sama
menciptakan realitas dari kelompok sosial, organisasi dan budaya mereka.
6. Kritis
a.
Pertanyaan-pertanyaan mengenai
kekuasaan (power) dan keistimewaan (privilege) yang diterima
kelompok tertentu di masyarakat menjadi topik yang sangat penting dalam teori
kritis.
b.
Kritis memandang komunikasi
sebagai bentuk pemikiran yang menentang ketidakadilan.
7. Retorika
a.
Retorika didefinisikan sebagai
seni membangun argumentasi dan seni berbicara.
b.
Dalam perkembangannya retorika
juga mencakup proses untuk ‘menyesuaikan ide dengan orang dan menyesuaikan
orang dengan ide melalui berbagai macam pesan’.
[1] Sthephen W. Littelejohn,
Teori Komunikasi, Edisi 9 (terjemah), Salemba Humanika, Jakarta, 2009, hal 51
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Apresiasi Setiap Pembaca dan Pengutip mencantumkan Blog kami jika melakukan pengutipan semua atau sebagian isi yang ada dalam BLOG ini,